Senin, 02 April 2012

Tugas Penjelasan Karangan Ilmiah,Non Ilmiah dan Semi Ilmiah 1.Karangan Ilmiah










Tugas
Penjelasan Karangan Ilmiah,Non Ilmiah dan Semi Ilmiah

1.Karangan Ilmiah



 

Karya ilmiah lazim juga disebut karangan ilmiah. Lebih lanjut, Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).   
Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.  
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu (1) mengenali dan merumuskan masalah, (2) menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis, (3) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara, (4) menguji hipotesis, dan (5) menarik kesimpulan. 
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang tertentu yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Dalam beberapa hal, ketika mahasiswa melakukan praktikum, ia sebetulnya sedang melakukan verifikasi terhadap proses penelitian yang telah dikerjakan ilmuwan sebelumnya. Kegiatan praktikum didesain pula untuk melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.Keduakarya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketigadalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel,  feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Sumber :

     






 

2.Karangan Non Ilmiah

Pengertian karya non ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah
·         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·         fakta yang disimpulkan subyektif,
·         gaya bahasa konotatif dan populer,
·         tidak memuat hipotesis,
·         penyajian dibarengi dengan sejarah,
·         bersifat imajinatif,
·         situasi didramatisir,
·         bersifat persuasif.
·         tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah
·         Dongeng
·         Cerpen
·         Novel
·         Drama
·         roman.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Pertama
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
(1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
(2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
(3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
(4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
 

Sumber dari:

·         Koran Media Indonesia, edisi senin 28 Desember 2009
·         Koran Media Indonesia, edisi Selasa 19 Januari 2010-01-20
3.Karangan Semi Ilmiah

  1. Karangan Semi Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
,karangan semi ilmiah adalah karangan yang tidak bersifat terlalu ilmiah artinya karangan non ilmiah tidak menggunakan tata cara penulisan yang terlalu baku namun tidak juga bersifat non ilmiah sehingga masih harus tetap memegang tata cara penulisan,contoh dari karangn non ilmiah adalah artikel,opini ,feuture dan reportase
Jadi,karangan semi ilmiah itu gabungan dari karangan ilmiah dan karangan non ilmiah.
Karangan Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis
Karangan Ilmiah adalah  karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan dengan  penulisan yang baik dan benar. karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertas
Daftar Pustaka
.http://dhiwie.blogspot.com/2010/06/pengertian-karangan.html
http://anisadeviana.blogspot.com/
id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah

Pengaruh Perdagangan Bebas Terhadap lulusan Ekonomi (Manajemen)


Pengaruh Perdagangan Bebas Terhadap lulusan Ekonomi (Manajemen)

Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada Harmonized Commodity Description and Coding System (HS) dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di Brussels, Belgium. penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.
Dan dampak negatif lainnya untuk lulusan ilmu ekonomi adalah makin banyak pengangguran, karena kalah bersaing dengan SDM luar negri.mengapa dalam. Perdagangan bebas ,akan lebih banyak negatifnya jadi kita harus menyiapkan mental dari sekarang untuk menghadapi akibatnya.
Solusinya agar lebih ditanamkan dari sejak dini etos kerja yang dapat bersaing di dunia global karena tahun yang akan datang mungkin seluruh Negara di dunia ini, jadi harus dipersiapkan matang agar tidak tertinggal dengan Negara lain nya.
Pengaruh Perdagangan Bebas Terhadap lulusan Ekonomi
yaitu mempengaruhi Perdagangan Bebas Di Tingkat Asia Terhadap Lulusan Ekonomi berdampak pada perdagangan bebas seluruh pasar dibenua asia tidak terkecuali diindonesia dan pengaruhnya juga berdampak pada lulusan sarjana ekonomi diindonesia. Hal ini dikarenakan perdagangan bebas yang semakin marak di Indonesia. Produk yang berasal dari luar negeri yang bebas masuk ke negara Indonesia dengan tidak ada batasannya sehingga semakin berkembang pesat di Indonesia. Dari perdagangan bebas itulah diharapkankan para sarjana ekonomi dapat bersaing dengan para sarjana ekonomi lainnya yang bukan berasal dari indonesia saja tentunya, karena para perusahaan asing tersebut bisa saja mengammbil tenaga kerja dari negara asal perusahaan tersebut. Para lulusan-lulusan ini diminta agar dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ekonomi. Jad, agar Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Di dalam negara ini sendiri. Dan maraknya barang-barang impor yang masuk ke negara ini membuat proses produksi di negara ini sedikit terhambat karena kurangnya minat pembeli untuk memakai barang produk hasil sendiri atau dalam negri, maka dari itu para lulusan ekonomi diindonesia dituntut agar cerdas dan dapat menjadikan barang atau produk asli buatan indonesia untuk bersaing diperdagangan bebas atau malah mengalahkan produk-produk buatan importir.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan sistem penjualan yang baik dalam persaingan tingkat asia maupun dalam negri ini sendiri sehingga konsumen merasa nyaman pada saat menggunakan produk buatan lulusan sarjana dalam meningkatkan kuaalitas agar negara in lebih baik dan tidak menggunakan produk luar. Sehingga lulusan sarjana dapat mempelajari bagaimana memuaskan para konsumen dengan barang-barang yang diproduksi sendiri sehingga membuat produk dalam negeri mampu bersaing dan disejajarkan dengan produk luar. Dengan cara membuat suatu produk yang terjamin mutu kualitasnya, beragam desain atau modelnya, awet dan yang paling penting adalah harga yang terjangkau dengan masyarakat kita.
Contohnya:
-       produk-produk buatan cina, yang mampu menembus pasar diasia dan bersaing dengan produk dari jepang yang sudah jelas terbukti bahwa produk buatan jepang berkualitas tinggi.

Sehingga kita mempunyai lulusan ekonomi yang kompeten, agar negara indonesia di untungkan dengan adanya pemasukan devisa negara bila kita bisa mengirim para lulusan ekonomi untuk bekerja di luar negri.
Akan tetapi ada juga dampak negatif yang dihasilkan dari perdagangan bebas ini.Yaitu berkurangnya minat konsumen untuk menggunakan produk dalam negeri. Jadi sehingga ini membuat para produsen-produsen dalam negeri kalah bersaing sehingga membuat mereka mengalami kerugian yang cukup besar, dikarenakan adanya ketimpangan dalam segi perekonomian negara. Lulusan ekonomi harus mampu membuat konsumen percaya bahwa produk dalam negri mampu bersaing dengan produk-produk luar, dengan kualitas dan harga yang terjangkau deengan masyarakat. Dengan itu kita bisa membuktikan bahwa produk-produk buatan anak bangsa tidak kalah dengan produk-produk import dan kita bisa menikmati hasil buatan kita sendiri.
 .Daftar Pustaka



-