PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan kemajuan serta perkembangan yang pesat dari perusahaan akan menimbulkan satu persoalan baru. Hal ini ditunjukan oleh tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat yang menurun disertai juga dengan meningkatnya pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan yang mengalami kerugian. Disamping itu dengan meningkatnya arus informasi melalui berbagai macam media, baik cetak maupun elektronika dan meningkatnya pengetahuan masyarakat, membuat masyarakat semakin kritis dalam memilih produk. Banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang industri maupun jasa, selalu berusaha untukmenarik minat konsumen dengan memperkenalkan produk mereka melalui ikian-iklan.
Hal ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan sarana periklanan maka
perusahaan dapat memperkenalkan produknya melalui media massa sehingga dapat dikenal oleh masyarakat atau konsumen dengan cepat.
perusahaan dapat memperkenalkan produknya melalui media massa sehingga dapat dikenal oleh masyarakat atau konsumen dengan cepat.
Namun hal itu tidak menyurutkan para pengusaha untuk melakukan berbagai cara untuk membuat perusahaan mereka mengalami kemajuan dan memperoleh laba yang maksimal. Dengan makin tumbuh dan berkembangnya industri di indonesia maka muncul perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk sejenis dengan merek dan kualitas yang berbeda,yang menyebabkan timbulnya pesaing diantara produsen semakin tinggi. Untuk itu perusahaan harus semakin gencar untuk menarik minat dan perhatian konsumen agar mau membeli produknya. Tidak heran berbagai strategi digunakan untuk memperoleh hasil yang memuaskan.Oleh karena itu untuk mencapai target penjualan tertentu digunakan berbagai bentuk usaha untuk merebut dan menarik minat pembeli. Diantara penggunaan kegiatan promosiyang mempunyai peran penting yang diharapkan untuk kelangsungan hidup perusahaan agar dapat dipertahankan.
Mengingat pentingnya peran promosi dalam suatu perusahaan maka penulis tertarik untuk membuat penelitian ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi terhadap Hasil Penjualan Joy Tea pada PT Sinar Sosro”.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang yang telahdiuraikan, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah hubungan biaya promosi dengan peningkatan hasil penjualan?
2. Berapa besar pengaruh biayapromosi terhadap peningkatan penjualan?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam pembahasan penulisan ilmiah,penulis hanya membahas tentang hal yang berhubungan dengan tema utama penelitian yakni mengenai analisis pengaruh biaya promosi terhadap hasil penjualan Joy Tea pada PT Sinar Sosro. Data hasil penjualan dari tahun 2004 –2008.
1.3 Tujuan Penelitian
Salah satu penunjang naik turunnya kegiatan promosi maka dapat kita lihat dari seberapa besar dan kecilnya biaya yang akan dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk promosi. Oleh karena itu,beberapa tinjauan dapat dikemukakan dalam penulisan ilmah ini antara lainadalah:
1. Untuk mengetahui hubungan antara promosi dengan hasil penjualannya.
2. Untuk menegetahui seberapa besar Pengaruh biaya promosi terhadap hasil penjualan PT Sinar Sosro terhadap produk Joy Tea.
1.4 ManfaatPenelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Dapat membantu penulis dalam memperdalam materi yang telah diajarkan selama masa perkuliahan, serta menerapkan teori yang ada ke dalam dunia nyata (dunia usaha) sehingga dapat dijaikan acuan bagi penulis lain apabila ingin melakukan penelitian sejenis.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan pihak manajemen dalam membuat kebijakan perusahaan untuk peningkatan kualitas secara menyeluruh terutama dalam manajemen sebagai perwujudan dari efisiensi dan efektifitas peusahaan didalam menjalankan roda usahanya.
1.5 Metode Penelitian
Dalam rangka penyusunan ilmah ini, metode yang dilakukan penulis untuk memperoleh data – data yang konkrit dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dari objek yang diteliti adalah sebagai berikut.
1.5.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Sinar Sosro Jl Sultan Agung KM 28 Kelurahan Medan Satria Bekasi Jawa Barat
1.5.2 Data atau Variabel
Data yang digunakan penulis adalah data sekunder yaitu terdiri dari:
1. Data hasil penjualan dari tahun 2004-2008.
2. Data biaya hasil promosi Joy Tea pada PT Sinar Sosro dari periode yang sama yaitu tahun 2004-2008.
1.5.3 Metode Pengumpulan Data atau Variabel
1. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah penelitian yang bersifat teoritis dengan mempelajari literatur – literatur yang berhubungandengan pembahasan penelitian ilmiah ini
2. Observasi
Observasi adalah penelitian yangdilakuakan langsung terhadap objek penelitian dengan mengadakan wawancara danobservasi langsung di perusahaan.
1.5.4 Hipotesis
Hipotesis sangat penting dalam menentukan hasil penelitian ini maka hipotesis dalam penelitian ilmiah ini adalah sebahai berikut: Biaya promosi mempengaruhi hasil penjualan produk Joy Tea pada PT SINAR SOSRO
1.5.5 Alat analisis yang digunakan
Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan metode Regresi Sederhana dan Korelasi. Berikut ini penjelasan tentang Metode Regresi Sederhana dan Korelasi: Metode Regresi Sederhana. Untuk mengetahui suatu persamaanregresi, pada metode analisa ini merupakan suatu alat untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan. Kejadian lain yang dinyatakan dalam Variabel “ X “ terdapatkejadian lain yang dinyatakan dalam Variabel “ Y “/Persamaan Regresi dapat dinyatakan dalam fungsi:
Rumus: Y = a + bX
Dimana nilai a dan b diperoleh dari:
a = (Σ Yi) - (Σ Xi²) – ((Σ Xi) (Σ Xi Yi)
n Σ Xi2 - (Σ Xi)²
b = n Σ Xi Yi - (Σ Xi) – (Σ Yi)
n Σ Xi2- (Σ Xi)
Keterangan : Y = hasil penjualan
X = Biaya promosi
a,b = Konstanta
n = banyaknya sampeMetode Korelasi
Metode Korelasi
Korelasi merupakan angka yangmenunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variable atau lebih, kuatnyahubungan antara variable dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi.
Koefisien korelasi memiliki rentang nilai antara -1 sampai 1. apabila korelasi
bernilai 1 berarti terdapat hubungan variable linear yang positif, jika korelasi bernilai -1 berarti terdapathubungan variable linear yang negative, dan antara -1 dan 1 menunjukkan tingkat antara dua variable. Semakin dekat dengan -1 atau 1 semakin kuat korelasiantara dua variabel hubungan tersebut, sebaliknya jika hubungan dua variabelmemiliki korelasi 0 berarti menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak ada
hubungan antara kedua variabel tersebut. Untuk menetapkan kedua variabel
mempunyai hubungan kausal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua variable tersebut dan persamaanya adalah sebagai berikut:
bernilai 1 berarti terdapat hubungan variable linear yang positif, jika korelasi bernilai -1 berarti terdapathubungan variable linear yang negative, dan antara -1 dan 1 menunjukkan tingkat antara dua variable. Semakin dekat dengan -1 atau 1 semakin kuat korelasiantara dua variabel hubungan tersebut, sebaliknya jika hubungan dua variabelmemiliki korelasi 0 berarti menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak ada
hubungan antara kedua variabel tersebut. Untuk menetapkan kedua variabel
mempunyai hubungan kausal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua variable tersebut dan persamaanya adalah sebagai berikut:
Rumus: r = n Σ Xi Yi – ((Σ Xi) (Σ Yi)
√ {n Σ Xi2 - (Σ Xi)²}{n Σ Yi2 - (Σ Yi)}
Keterangan
r = Koefisien korelasi
Y = Hasil penjualan
X = variable bebas
n = banyaknya sampel
* Metode Determinasi
Koefisien determinasi merupakan bagian dari keragaman total variabel tidak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau dapat diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent). Berikut ini koefisien penentunya adalah:
Rumus : kd = r2 x 100 %
Keterangan:
kd= koefisien determinasi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2Kerangka Teori
2.2.1Pengertian Pemasaran ( Marketing )
Marketing atau pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Pada perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan baik, bagian Marketing menduduki posisi yang penting disbanding dengan fungsi-fungsi lain di dalam perusahaan.
Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik saham-sahamnya. Kita juga dapat membedakan definisi pemasaran menurut sosial dan manajerial. Definisi pemasaran dan menurut sosial adalah pemasaran sutu proses social yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan, definisi pemasaran menurut manajerial adalah digambarkan seperti
seni menjul produk. ( Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007, 6 ).
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik saham-sahamnya. Kita juga dapat membedakan definisi pemasaran menurut sosial dan manajerial. Definisi pemasaran dan menurut sosial adalah pemasaran sutu proses social yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan, definisi pemasaran menurut manajerial adalah digambarkan seperti
seni menjul produk. ( Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007, 6 ).
Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan, serta mempertahankan
pertumbuhan yang kuat dan positif setiap triwulan, mencapai kenaikan yang
mantap dalam penetrasi pasar, dan mengurangi biaya akuisisi pelnggan. (Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007, 78 dan 7).
rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan, serta mempertahankan
pertumbuhan yang kuat dan positif setiap triwulan, mencapai kenaikan yang
mantap dalam penetrasi pasar, dan mengurangi biaya akuisisi pelnggan. (Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007, 78 dan 7).
Berikut ini penulis akan mengutip pendekatan/approach, atau cara
menelaah pemasaran yang dikemukakan oleh Alex S. Nitisemito ( 2002 : 30 ), yaitu:
menelaah pemasaran yang dikemukakan oleh Alex S. Nitisemito ( 2002 : 30 ), yaitu:
1. Pendekatan serba lembaga ( Institusional Approach ) Dalam mempelajari marketing berdasarkanpendekatan serba lembaga adalah suatu cara untuk mempelajari pamasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Approach serba lembaga ini adalah salah satu cara dalam Marketing yang berpangkal pada lembag-lembaga perantara yang terlibat pemasaran, seperti: agen, grosir, pengecer dan sebagainya.
2. Pendekatan serba fungsi (Functional Approach) Dalam mempelajari marketing berdasarkan pendekatan pendekatan serba fungsi ini adalah
adalah suatu cara untuk mengetahui fungsi-fungsi yang dijalankan dalam
menyalurkan dan memperlancar barang-barang dari produsen ke konsumen, dengan
meningkatkan fungsi tersebut diharapkan kelancaran penjualan barang/jasa dapat lebih terjamin
adalah suatu cara untuk mengetahui fungsi-fungsi yang dijalankan dalam
menyalurkan dan memperlancar barang-barang dari produsen ke konsumen, dengan
meningkatkan fungsi tersebut diharapkan kelancaran penjualan barang/jasa dapat lebih terjamin
3. Pendekatan serba barang (Commodity Approach) Dalam mempelajari Marketing berdasarkan pendekatan serba barang adalah denganmempelajari barang- barang/jasa-jasa yang akan dijual. Untuk mempelajari Commodity ini adalah melalui penggolongan barang, sehingga mempunyai sifat-sifat yang sama dan dapat dipelajari cara memasarkannya seperti contoh sebagai berikut:
a. Barang-barang industry
b. Barang-barang konsumen
c. Barang-barang pertanian
d. Barang-barang pertambangan, dan lain-lain.
4. Pendekatan serba teori (Economical Theority Approach) Di dalam mempelajari Marketing berdasarkan pendekatab serba teori yang dibahas
adalah mengenai masalah bentuk-bentuk persaingan yang bersangkutan dengan teori ekonomi permintaan dan penawaran.
adalah mengenai masalah bentuk-bentuk persaingan yang bersangkutan dengan teori ekonomi permintaan dan penawaran.
Dari uraian diatas jelaslah kiranya bahwa dalam mempelajari Marketing diperlukanadanya suatu pendekatan. Walau di dalam setiap pendekatan yang dilaksanakan mempunyai kelebihan-kelebihan dan kelemaha tersendiri, maka dengan mempelajari pendekatan tersebut dapay dipilih pendekatan mana yang paling tepat untuk digunakan dalam perusahaan yang akan dikelola, yang mana nantinya akan menghasilkan laba.
2.1.2 Pengertian Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran. Definisi diatas menjelaskan bahwa kegiatan komunikasi yang terdiri dari beberapa aktifitas dengan maksud untuk mampermudah penjualan suatu produk, dimana sifat komunikasi itu tidak hanya sebagai alat untuk penyebaran informasi produk, tapi juga bersifat membujuk dan mempengaruhi konsumen dengan meyakinkan dan meningkatkan kembali manfaat produk tersebut agar terjadi pembelian ulang (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2004, 660).
Dan promosi harus ditempatkan pada proporsi yang seharusnya. Dalam arti bukan hanya sekedar memperkenalkan barang itu kepada masyarakat, akan tetapi lebih dari itu bagaimana agar masyarakat mau membeli barang yang ditawarkan. Selain hal tersebut diatas. Promosi ( Djaslim Saladin, 2002, 248) bertujuan untuk:
1. Mempengaruhi konsumen secara langsung maupun tidak langsung agar tertarik pada barang-barang yang ditawarkan.
2. Merangsang konsumen untuk membeli barang-barang yang ditawarkan.
3. Mendidik konsumen tentang faedah dari cara-cara penggunaan barang-barang yang ditawarkan.
4. Membantu dan memperkenalkan barang baru dan juga kepada siapa atau dimana barang itu akan diperoleh.
Dari definisi diatas hampir bersamaan tujuan yang diharapkan sama. Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran dan sering dikatakan sebagai ujung tombak pemasaran.
2.1.3 Marketing Mix
Marketing mix adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan-tujuan badan usaha misalnya laba, penghasilan dan harta yang ditanam serta omzet penjualan, bagian dari pasar yang ingin direbut dan sebagainya. Menurut Philip Kotler, 2005
bauran pemasaran terdiri dari tujuh variabel yang dikenal dengan 7P yang
diuraikan sebagai berikut :
bauran pemasaran terdiri dari tujuh variabel yang dikenal dengan 7P yang
diuraikan sebagai berikut :
1. Product (Produk)
Produk merupakan kombinasi barang dan jasa pada sasaran, termasuk didalamnya perencanaan dan pengembangan produk dan jasa yang menyangkut antara lain kualitas, ukuran, merek, pembungkus, garansi dan pelayanannya sehingga barang dan jasa tersebut dapat memenuhikebutuhan konsumen.
2. Price (Harga)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Penetapan harga terhadap barang dan jasa merupakan faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya produk tersebut dipasar.
3. Place (Tempat / Distribusi)
Tempat dalam pengertian pemasaran adalah distribusi yang meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan usaha menyampaikan produk dari perusahaan kepada pembeli, yaitu menyediakan produk pada tempat yang mudai dicapai.
4. Promotional (Promosi)
4. Promotional (Promosi)
Merupakan
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memberi informasi mengenai keberadaan
dan manfaat suatu produk yang dirawarkan agar konsumen ingin membelinya.
5. People ( SDM)
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memberi informasi mengenai keberadaan
dan manfaat suatu produk yang dirawarkan agar konsumen ingin membelinya.
5. People ( SDM)
Adalah sekumpulan inividu yang berada dalam organisasi atau perusahaan yang saling bekerjasama dengan satu tujuan, dimana masing-masing individu memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi pekerjaan atau jabatan.
6. Process (Proses )
6. Process (Proses )
Merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari saat produk tersebut belum dipasarkan sampai dengan produk diterima atau dikonsumsi konsumen. Proses produksi ataupun proses pelayanan haruslah mengutamakan kepuasan konsumen dalam segala hal.
7. Phisical Evidence ( Penampilan Fisik )
Penampilan fisik merupakan faktor yang penting dalam membantukeguatan usaha seperti kemasan yang menarik, kebersihan, keindahan interior dan eksterior tempat usaha serta penampilan karyawan untuk menunjang dalam kegiatan usaha.
Agar kegiatan marketing dapat berlangsung dengan sukses, produk harus dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kemauan konsumen, diberi harga yang terjangkau oleh konsumen, lalu didistribusikan ke tempat konsumen belanja
Dan akhirnya dipromosikan lewat media yang terjangkau oleh konsumen. Namun kegiatan tersebut harus terencana dengan baik dan disertai pula dengan pemilihan sebagai kebijakan variabel tersebut dengan tepat.
2.1.4 Perencanaan Promosi
Perencanaan promosi pada dasarnya adalah merupakan bagian dari perencanaan pemasaran secara menyeluruh. Hanya saja aktivitas yang dilakukan menganut serangkaian langkah mendasar sebagai berikut:
1. Mengembangkan cara yang akan di tempuh untuk mendekati audience.
- Menggunakan mass media.
-Meningkatkan upaya langsung.
-Meningkatkan aktivitas promosi penjualan.
2.Menentukan target audience.
3. Menetapkan tujuan promosi
- Mendorong kesadaran konsumen atas merek produk.
- Memberikan informasi atas produk.
- Memberi dorongan kepada konsumen pasca pembelian.
4. Menyusun formasi strategi sebagai promosi untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh apabila tujuan produksi adalah untuk mendorong kesadaran konsumen terhadap merek produk, maka strategi yang ditempuh adalah dengan melakukan pengiklanan secara agresif.
5. Menentukan alokasi dana promosi pada masing-masing variabel bauran promosi yang dipergunakan.
6. Mengevaluasi efektifitas kegiatan promosi dan melakukan penyesuaian tujuan dan strategi bila di anggap perlu.
2.1.5 Promotion Mix (Bauran Promosi)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai ujung tombak pemasaran, karena dapat mempengaruhi volume penjualan perusahaan. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2004 elemen-elemen dalam bauran promosi adalah:
1.Periklanan ( Advertising )
Periklanan adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor. Sedangkan tujuan utama dari periklanan adalah: memberikan informasi secara luas kepada konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk
meningkatkan penjualan yang mempunyai tujuan sebagai berikut:
meningkatkan penjualan yang mempunyai tujuan sebagai berikut:
- Memberi informasi kepada pasar akan adanya barang baru
- Menyarankan penggunaan suatu barang tersebut
- Membangun citra perusahaan
- Membangun preferensi merek
Menjaga kesan keunggulan produk perusahaan, sedangkan media yang dapat
dipergunakan untuk periklanan antara lain:
dipergunakan untuk periklanan antara lain:
- Media cetak: koran, majalah,bulletin.
-Media elektronik: radio, televise, internet.
-Pajangan luar: printer, pamflet, papan nama.
Keunggulan periklanan: Konsumen dapat secara langsung mengetahui tentang produk baru
Kelemahan periklanan: Biaya yang diperlukan untuk memperkenalkan produk sangat besar.
2.Promosi Penjualan ( Sales Marketing )
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau dengan kata lain salah satu bentuk kegiatan promosi dengan mengadakan alat peraga seperti: peragaan , pameran ,demonstrasi dan lainnya.
Bentuk aktifitas promosi penjualan yang umum dilakukan perusahaan dan dapat dikelompokkan dalam dua tipe: yang pertama adalah promosi penjualan yang
diarahkan kepaa tenaga penjual seperti pemberian bonus kepada tenaga pemasar
yang mampu mencapai target. Yang kedua adalah promosi dagang biasanya diarahkan untuk para penyalur, misalnya berupa bantuan pajangan produk dan bantuan pengiklanan produk.
diarahkan kepaa tenaga penjual seperti pemberian bonus kepada tenaga pemasar
yang mampu mencapai target. Yang kedua adalah promosi dagang biasanya diarahkan untuk para penyalur, misalnya berupa bantuan pajangan produk dan bantuan pengiklanan produk.
Tujuan dari promosi penjualan adalah mencakup memproleh tsemakin banyak dukungan tenaga penjualan agar mendorong tenaga penjual supaya menandatangani perjanjian dengan pelanggan baru.
3.Hubungan Masyarakat dan publisitas
Hubungan masyarakat adalah suatu usaha dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk. Publisitas adalah suatu komunikasi promorsional tentang perusahaan atau produk yang dihasilkan perusahaan, yang disajikan melalui media, akan tetapi tidak dibayar
oleh sponsor atau perusahaan. PT Sinar Sosro juga sering melakukan kegiatan promosi inidengan cara mensponsori kegiatan-kegiatan acara olahraga,seni, dan lain-lainhubungan juga dapat dilakukan dengan cara hubungan pers atau biro media,
publisitas produk, urusan publik, melkukan lobi, hubungan investor, dan
pengembangan.
oleh sponsor atau perusahaan. PT Sinar Sosro juga sering melakukan kegiatan promosi inidengan cara mensponsori kegiatan-kegiatan acara olahraga,seni, dan lain-lainhubungan juga dapat dilakukan dengan cara hubungan pers atau biro media,
publisitas produk, urusan publik, melkukan lobi, hubungan investor, dan
pengembangan.
4.Penjualan personal ( Personal Selling )
Personal selling ini merupakan komunikasi langsung atau kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan karena menggunakan orang/individu didalam
pelaksanaannya, individu-individu yang melaksanakan kegiatan personal selling
ini disebut juga tenaga penjualan (salesmen). Yang mana seperti dunia periklanan, dengan tenaga salesman kita juga mengiklankan produk yang kita tawarkan. Akan tetapi, lebih langsung ke konsumen ataupun bertatap muka dalam memasarkan produknya sehingga sering disebut personal selling juga merupakan komponen antar pribadi.
pelaksanaannya, individu-individu yang melaksanakan kegiatan personal selling
ini disebut juga tenaga penjualan (salesmen). Yang mana seperti dunia periklanan, dengan tenaga salesman kita juga mengiklankan produk yang kita tawarkan. Akan tetapi, lebih langsung ke konsumen ataupun bertatap muka dalam memasarkan produknya sehingga sering disebut personal selling juga merupakan komponen antar pribadi.
2.1.6 Segmentasi Pasar
Pada kenyataanya pasar yang ada sangat luas dan terbatas dimiliki oleh perusahaan sehingga tdak semua pasar dapat dilayani maka dari itu diperlukan segmentasi pasar, yaitu kegiatan yang membagi-bagi pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda atau bauran pemasaran yang berbeda (Kotler dan Amstrong). Beberapa variabel utama yang digunakan untuk mensegmentasikan pasar konsumen:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi Geografi berarti membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografis yaitu seperti regional, kota atau kompleks perumahan. Untuk memutuskan beropersai di suatu wilayah harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan
keinginan yang dijumpai.
keinginan yang dijumpai.
2.Segmentasi Demografi
Segmentasi Demografi berarti Membagi pasar berdasarkan variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, latar belakang etnis, pendidikan, pendapatan,status perkawinan dan statuskewarganegaraan. Informasi semacam ini dapat digunakan sebagai target yang akan dicapai oleh perusahaan.
3.Segmentasi Fisiografi
Segmentasi Fisiografi berarti Memisahkan pasar berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan berbagai cirri kepribadian.
4.Segmentasi Perilaku
Segmentasi Perilaku berarti membagi pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapan terhadap produk tertentu.
2.2 Alat Analisa
2.2.1 Metode Regresi Sederhana
Untuk mengetahui suatu persamaanregresi, pada metode analisa ini merupakan suatu alat untukmemperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan. Kejadianlain yang dinyatakan dalam Variabel “ X “ terdapat kejadian lain yang dinyatakan dalam Variabel “ Y “. (j.Supranto Statistika untuk Penelitian
2009:158) Persamaan Regresi dapat dinyatakan dalam fungsi :
2009:158) Persamaan Regresi dapat dinyatakan dalam fungsi :
Rumus : Y = a + bX
Dimana nilai a dan b diperoleh dari :
a = (Σ Yi) - (Σ Xi²) – ((Σ Xi) (Σ Xi Yi)
n Σ Xi2 - (Σ Xi)²
b = n Σ Xi Yi - (Σ Xi) – (Σ Yi)
n Σ Xi2 -(Σ Xi)
Keterangan: Y = hasil penjualan
X = Biaya promosi
a,b = Konstanta
n = banyaknya sampel
2.2.2 Metode Korelasi
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variable atau lebih, kuatnya hubungan antara variable dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi. Koefisien korelasi memiliki rentang nilai antara -1 sampai 1. apabila korelasi bernilai 1 berarti terdapat hubungan variable linear yang positif, jika korelasi bernilai -1 berarti terdapat hubungan variable linear yang negative, dan antara -1 dan 1 menunjukkan tingkat antara dua variable. Semakin dekat dengan -1 atau 1 semakin kuat korelasi antara dua variable hubungan tersebut, sebaliknya jika hubungan dua variabel memiliki korelasi 0 berarti menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut. (j.Supranto Statistika untuk Penelitian 2009:158).
Untuk menetapkan keduavariabel mempunyai hubungan kausal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua variabel tersebut dan persamaanya adalah sebagai berikut:
Rumus: a = n Σ Xi Yi – ((Σ Xi) (Σ Yi) √ {n Σ Xi2 - (Σ Xi)²}{n Σ Yi2 - (ΣYi)
Keterangan: r = Koefisien korelasi
Y = Hasil penjualan
X = variable bebas
n = banyaknya sampel
2.2.3 Metode Determinasi
Koefisien determinasi merupakan bagian darikeragaman total variabel tidak bebas Y (Variabel yang dipengaruhi ataudependent ) yang dapat diterangkan atau dapat diperhitungkan oleh keragamanvariabel bebas X ( variabel yang mempengaruhi atau independent). (J.Supranto Statistik untuk Penelitian Pemasaran dan Sdm 2009:164)
Berikutini koefisien penentunya adalah: Rumus : kd = r2 x 100%
Keterangan: kd= koefisien determinasi
2.3 Kajian Penelitian Sejenis
Dalam kaitanya dengan topik penelitian ini,beberapa referensi dari penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya akan digunakan sebagai bahan pembandingan. Beberapa penelitian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Promosi terhadap hasil penjualan pada cv.Anugrah Dian Mandiri.
Nama: Anwar Sahid Kurniawan
Nama: Anwar Sahid Kurniawan
NPM: 10204124
Jurusan: Manajemen\
Pembimbing: Sulastri, SE., MM
2. Rumusan masalahnya bagaimana pengaruh biaya promosi terhadap hasil penjualan dari tahun 2000 s.d 2004.
Alat analisisnya analisis regresi, koefisien korelasi dan koefisien determinasi.
Kesimpulan: Dari hasil perhitungan diketahui nilai korelasi sebesar r = 0,9832 atau mendekati 1 dan nilai determinasinya sebesar 96,66%. Ini menunjukkan bahwa hasil penjualan dipengaruhi oleh biaya promosi atau dengan kata lain bahwa biaya promosi dan hasil penjualan mempunyai hubungan yang sangat kuat dan positif.
2. Pengaruh Biaya Promosi terhadap Hasil Penjualan PT Gelael Supermarket.
2. Pengaruh Biaya Promosi terhadap Hasil Penjualan PT Gelael Supermarket.
Nama: Monika Sitta Mediana
NPM: 10298936
Jurusan: Manajemen
Pembimbing: Wardoyo, SE,MM
Rumusan masalahnya seberapa besar pengaruh promosi terhadap hasil penjualan PT Gelael Supermarket dari tahun 1997s.d 2001.
Alat analisisnya analisis regresi, koefisien korelasi dan koefisien determinasi.
Kesimpulan: Adanya hubungan yang kuat antara biaya promosi terhadap hasil
penjualan dibuktikan dengan analisis korelasi sebesar 0,79 bertanda positif, sedangkan koefisien determinasinya sebesar 62% berarti kegiatan promosi mempengaruhi hasil penjualan sebesar 62% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain diluar kegiatan promosi.
penjualan dibuktikan dengan analisis korelasi sebesar 0,79 bertanda positif, sedangkan koefisien determinasinya sebesar 62% berarti kegiatan promosi mempengaruhi hasil penjualan sebesar 62% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain diluar kegiatan promosi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Perusahaan
SOSRO merupakan pelopor produk the siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Perjalanan memperkenalkan produk teh cap botol ini dimulai denganmelakukan strategi cicip rasa (prodik sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Akhirnya muncul ide untuk membawa
teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.
teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.
Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia. Selain teh botol sosro sebagai produk andalanya, PT SINAR SOSRO mempersembahkan produk dengan inovasi baru yakni teh dengan aroma melati, produk tersebut yaitu Joy Tea. PT Sinar Sosro terletakdi Jl Sultan Agung KM 28 Kelurahan Medan Satria Bekasi Jawa Barat
3.1.2 Perkembangan SOSRO
Bahan BakuBahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Tehterpilih dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri.Untuk Produk Teh Botol SOSRO misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun Teh Hijau terbaik kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati ( atau lebih dikenaldengan Jasmine Tea ), dan campuran gula pasir terbaik yang memilik standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari Jerman yang dilakukan untuk menghasilkanproduk terbaik dengan standar kualitas terjaga.
Perkebunan Untuk mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas
unggul, maka SOSRO memiliki perkebunan Teh affiliasi yang tersebar dibeberapa wilayah di Jawa Barat, yaitu: Di Garut dengan luas 455 hektar dengan ketinggian 1.000s/d 1.250 meter diatas permukaan laut.
unggul, maka SOSRO memiliki perkebunan Teh affiliasi yang tersebar dibeberapa wilayah di Jawa Barat, yaitu: Di Garut dengan luas 455 hektar dengan ketinggian 1.000s/d 1.250 meter diatas permukaan laut.
Pabrik SOSRO Pabrik Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar
dipulau Jawa dan Sumatera, yaitu : Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di
Jakarta (Cakung), Pandeglang-Jawa Barat, Ungaran-Jawa Tengah, Surabaya-Jawa Timur dan Medan.
dipulau Jawa dan Sumatera, yaitu : Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di
Jakarta (Cakung), Pandeglang-Jawa Barat, Ungaran-Jawa Tengah, Surabaya-Jawa Timur dan Medan.
3.1.3 Jenis Produksi dan Wilayah Pemasaran Joy Tea
Secara umum PT Sosro adalah perusahaan yang menjalankan usahanya dengan memproduksi minuman ringan. Saat ini PT Sosro adalah produsen dari minuman ringan dengan berbagai rasa dan aroma. Adapun minuman ringan yang diproduksi :
1. Teh Botol
2. Fruit Tea
3. Joy tea Joy Tea adalah salah satu produk Sosro yang belakangan ini telah banyak di kenal masyarkat. Dalam Memasarkan produk Joy Tea, PT Sosro Indonesia Mempunyai Wilayah Pemasaran yang Meliputi:
a. Jakarta
b. Jawa Barat
c. Jawa Tengah
d. JawaTimur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar