TUGAS
SOFSKILL: ETIKA BISNIS
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilau manusia dalam hidupnya,
dan suatu teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing-masing yang terlibat agar mereka
senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta
terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuaidengan adat
kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasiumumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh
kembangnya etika di masyarakatkita.Menurut
para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaanmanusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim
juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik.
2. Etika Kehidupan Sehari-hari
Sebagai makhluk sosial
kita tidak bisa lepas tanpa kehadiran orang lain setiap tindakan kita sekecil
apa pun pasti butuh bantuan orang lain contohnya saat kita tersenyum kita tak
bisa tersenyum tanpa bantuan orang lain kita bisa saja tersenyum sendiri tapi
jangan salahkan orang lain bila di anggap kita gila. Dalam kehidupan
bermasarakat kita bergaul dengan berbagai pribadi yang berbeda dari bermacam
suku agama dan keyakinan dan semua itu kita butuh etika atau aturan dalam
pergaulan sehari hari.
Contoh Dalam Etika Kehidupan Sehari-hari:
1. Hendaknya
pembicaran selalu di dalam kebaikan, tidak ada kebaikan pada kebanyakan
bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah, atau mengadakan perdamaian di antara manusia .
2. Hendaknya
pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras, dan tidak
pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan
tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.
3. Jangan membicarakan
sesuatu yang tidak berguna bagimu. Termasuk kebaikan Islamnya seseorang adalah
meninggalkan sesuatu yang tidak berguna
4. Janganlah kamu
membicarakan semua apa yang kamu dengar.Cukuplah menjadi suatu dosa bagi
seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar.
5. Menghindari perdebatan dan saling
membantah, sekalipun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan
dusta sekalipun bercanda.
6. Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan
mengadu domba.
7. Mendengarkan
pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak
menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap
rendah pendapatnya atau mendustakannya.
8. Jangan memonopoli
dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
Etika Berbisnis
Etika Bisnis Etika
bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar
formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang
digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan
jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Beberapa hal yang
mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
·
Selain mempertaruhkan
barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga
diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
·
Bisnis adalah bagian
penting dalam masyarakat.
·
Bisnis juga
membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak
yang melakukannya.
Bisnis adalah kegiatan
yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya, kegiatan bisnis
akan berkembang baik. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika
yang menjamin kegiatan.
Dalam menciptakan etika berbisnis, ada
beberapa contoh dalam etika berbisnis:
a. Pengendalian diri Artinya, pelaku-pelaku
bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing
untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping
itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main
curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main
curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun
keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga
harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang
"etis".
b. Pengembangan
tanggung jawab sosial (social responsibility) Pelaku bisnis disini dituntut
untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk
"uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks
lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk
menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus
menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan
kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan
excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan
sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah
untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi
informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian
bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat
adanya tranformasi informasi dan teknologi.
d. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas,
tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus
terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah
kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan
spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan
persaingan perlu ada kekuatankekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis
tersebut.
e. Menerapkan konsep
“pembangunan berkelanjutan" Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan
keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan
keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak
meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal
mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun
saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
3. Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa kata Yunani telos (τέλος),
yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos, perkataan. Teleologi adalah
ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan
tertentu. Istilah teleologi dikemukakan oleh Christian Wolff, seorang filsuf
Jerman abad XVIII. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang
memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan,
sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses
perkembangan. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi filosofis
mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan.
Etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
Etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk
mencari kenikmatan dan kesenangan.
2. Teleologi Eudamonisme
(eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan
hakiki.
Contoh Etika Teleologi:
Contoh Etika Teleologi:
kewajiban untuk menepati ajaran yang
menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu.
Istilah teleologi dikemukakan oleh Christian Wolff, seorang filsuf Jerman abad
XVIII. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang
memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan,
sasaran, arah.
Etika Deontologi
Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.
Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.
Deontologi selalu dikaitkan dengan
Immanuel Kant, seorang ahli flasafah German (1724-1804) yang pernah mengajar di
University of Konigsberg di bahagian barat Rusia. Kant percaya bahawa apa yang
memberi nilai moral kepada sesuatu tindakan bukan akibatnya kerana
akibat-akibat tindakan kita tidak sentiasa berada di bawah kawalan kita. Akan
tetapi motif (niat) tindakan kita adalah di bawah kawalan kita dan, oleh itu,
kita harus bertanggungjawab secara moral atas motif kita untuk membuat kebaikan
atau keburukan.
Contoh Etika Deontologi:
1. manusia beribadah
kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya,
bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.
2. kita tidak boleh
mencuri, berbohong kepada orang lain melalui ucapan dan perbuatan.
Nama :Kasman butar butar
Kelas :4ea13
Npm :16209412
Tidak ada komentar:
Posting Komentar