Senin, 24 Oktober 2011

Metode Riset BAB II

Jurnal Ilmiah
 BAB II

A.  Landasan Teori
Dunia teknologi informasi saat ini semakin menarik untuk diamati, terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi. Hal ini ditndai dengan perkembangan internet, kemudian disusul dengan teknologi telepon seluler yang begitu cepat dan canggih sehingga setiap orang tertarik untuk memiliki. Sekarang ini setiap orang tidak hanya memiliki suatu produk karena fungsinya saja, tetapi juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk tersebut.
 Dalam informasi laba sangatlah penting perannya sebagai sinyal kinerja suatu perusahaan guna pembuatan berbagai keputusan penting oleh pengguna informasi. Oleh karena itu, lembaga penyusun standar seperti Financial Accounting Standards Board (FASB) di Amerika Serikat dan Dewan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia berusaha menyusun standar guna dapat menghasilkan laporan keuangan yang mencerminkan realitas entitas bisnis tertentu. Karena kompleksnya lingkungan bisnis yang selalu bergerak dinamis, maka akuntansi memberi peluang bagi manajemen untuk memilih satu dari beberapa altematif yang tersedia. Schipper (1989) mendefinisikan manajemen laba sebagai upaya yang dilakukan manajer untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi tertentu.
b. penelitian sebelumnya
Menyatakan bahwa pada awal perusahaan menjual sahamnya kepada publik, informasi keuangan yang dipublikasikan dalam prospektus merupakan sumber informasi yang sangat penting. Informasi ini penting karena dapat dimanfaatkan sebagai sinyal kepada investor potensial terkait dengan nilai perusahaan. Guna mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh para investor maka manajer akan berusaha untuk menaikkan jumlah laha yang dilaporkan (Neil dkk., 1998; Richardson, 1999; Sutanto, 2000; Gumanti, 2007).

b. Ragam Penelitian Sejenis

Sudah ditemukan bahwa banyak praktik manajemen laba yang tidak dilakukan dengan standart yang benar, Maka daripada itu dibutuhkan pengambilan keputusan yang benar oleh investor. Perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan jumlah akrual deskresioner saat publikasi terakhir sebelum akuisisi, di sini akan mempengaruhi kesejahteraan investor (indra setiawan, 2009).
contoh
Telah dilakukan hasil pengujian pengaruh manajemen laba terhadap kinerja perusahaan. Perlu diketahui kinerja perusahaan menjadi salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan investor. Akrual akuntansi kelolaan mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pada periode setelah penawaran publik perdana (Prihat Assih; Ambar Woro Hastuti; Parawiyati, 2005).
Adanya antisipasi dari investor melalui pengambilan keputusannya berkenaan dengan manajemen laba. Semakin tinggi akrual modal kerja terhadap penjualan (proksi manajemen laba), maka semakin tinggi biaya modal ekuitas. Biaya modal ekuitas yang tinggi selanjutnya akan berdampak pada harga saham yang rendah, karena biaya modal ekuitas adalah tarif diskonto yang dipakai oleh investor untuk menilaiuangkan arus kas dimasa datang(Wiwik Utami, 2006)
c.Hipotesis
Su Dalam penelitian kuantitatif pada umumnya peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu variable atau setidak-tidaknya dua variabel, yang meliputi satu variabel bebas dan satu variabel tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari hubungannya atau pengaruh dari variabel satu terhadap lainnya. Untuk memperjelas keterangan tersebut, di bawah ini akan diberikan contoh.
Gaya kepemimpinan mempunyai hubungan dengan kinerja pegawai, misalnya gaya kepemimpinan yang sentralistis akan berdampak terhadap kinerja pegawai secara  berbeda dengan gaya kepemimipinan yang bersifat delegatif. 
Variabel bebas: promosi
  • Variabel tergantung: volume penjualan
  •  Hipotesa penelitian: Ada hubungan antara promosi dengan volume penjualan
  • Variabel mempunyai makna yang pantas dalam harga
  • Kualiatas yang terpinting dalam promosi penjualan

Nama               :Kasman Butar Butar
Kelas               :3ea13
Npm                :16209412

Tidak ada komentar:

Posting Komentar